

Kretek Jawa : gaya hidup lintas budaya
Rudy Badil (Pengarang) ; TR Setianto Riyadi (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Kudus memang telah menjadi salah satu produsen rokok utama tingkat Nasional. Pada 2009 terdapat 209 unit industri di Kudus yang menghasilkan total 58,9 miliar batang rokok, dari 245 miliar batang rokok produk nasional. Dari sudut pandang ketenagakerjaan, dapat dikatakan bahwa kehidupan warga Kudus bergantung pada rokok. Sebab, dari 98,874 tenaga kerja pada tahun 2008, lebih dari 80 persennya terserap dalam industri rokok. Singkatnya, Kudus memang betul-betul kota kretek. Sejak pertama kali tembakau diperkenalkan kepada bangsa kita oleh kaum kolonialis, tanaman tersebut telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian masyarakat Indonesia. Faktor kesehatan konsumen rokok jelas patut diperhatikan, khususnya generasi muda yang di antaranya banyak menjadi perokok. Namun, industri rokok tidak bisa dimatikan begitu saja; pelarangan iklan rokok total pun tidak bisa dilakukan begitu saja. Jika hal tersebut dipaksakan, perekonomian Indonesia akan menerima dampak dari tingkat pengangguran yang melonjak tajam.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Komunikasi dan Jaringan Jilid 1
STALLINGS, William

The Unwritten : Tommy Taylor and the ship that sank twice
LOCKARD, Gregory ; CAREY, Mike ; PICHETSHOTE, Pornsak ; BOND, Shelly

Mekanika dan fluida 1
SURYA, Yohanes ; TIM PENULIS BUKU OLIMPIADE FISIKA

Anders Celsius : Pengusul Skala Celcius
WONG COMIC

Keutamaan Zakat, Infak, Sedekah : Dilengkapi dengan Tinjauan dalam Fikih 4 Mahzab
ARIFIN, Gus

Bi Gayah Sambalnya Mmmm...m
Rahmat Ali

Tanya Jawab Seputar Joomla!
Bunafit Nugroho

Membuka usaha kecil
-

Viva la diva : Bergaya ala diva
-

Mind Mapping : Untuk anak sehat & cerdas
Caroline Edward

Doa sang katak 2 : mencari kebenaran dengan cerita dan meditasi
Anthony de Mello

Negeri angsa putih : antologi puisi dari negeri Jambi
Chory Marbawi

Love in pesantren
Shachree M. Daroini (Pengarang) ; Isma (Penyunting)

Pupuk organik cair (POC) solusi alternatif petani efisiensi 40% penggunaan anorganik
Kosasih (Pengarang)
