Kusmo bertingkah aneh saat pemakaman Idam. Ia gelisah lalu meninggalkan lokasi sebelum prosesi pemakaman selesai. Tentu saja kelakuan anehnya mendapat perhatian dari temannya. Ternyata ia masih menyimpan dendam ke almarhum. Gara-gara sebuah pisang.
Kusmo masih ingat si almarhum pernah mengambil pisangnya tanpa izin di sebuah kenduri. Padahal ia amat menginginkan pisang itu. Oleh temannya, Kusmo disarankan untuk mengikhlaskan dan memaafkan almarhum, tapi dia tidak rela.