Bertanya kepada Allah : refleksi pemikiran tentang persoalan bangsa dan solusinya dari sudut pandang wahyu
Alaiddin Koto (Pengarang) ; Monalisa (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Begitu besarnya harapan untuk berubah menjadi negeri yang lebih baik dan lebih maju dari sebelumnya, saat reformasi bergulir di tahun 1998, bangsa Indonesia menjadi tenggelam dalam euforia yang akhirnya kebablasan setelah sekian lama reformasi itu berjalan. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang semula diharap lebih demokratis, dinamis dan humanis, ternyata menjadi bola liar yang berlari kemana-mana, sehingga lengah atau bahkan lepas dari tujuan utama dilahirkannya reformasi itu sendiri. Ekonomi terasa semakin sulit, terutama oleh masyarakat umum, demokrasi semakin liar, terus semakin liar dan mendekat ke oligarki lalu akhirnya seperti terkungkung kembali ke era jauh sebelum reformasi digulirkan. Persoalan yang dihadapi bangsa bukannya semakin ringan dan menyenangkan, tetapi justru bertambah berat dan bahkan memunculkan kekhawatiran- kekhawatiran negeri ini akan semakin jauh dari cita-cita proklamasi tahun 1945. Sulit dicaritahu di mana asal mulanya keadaan ini berawal, siapa yang memulainya, kenapa muncul keadaan begini, dan solusi apa yang harus dilakukan agar kondisi ini tidak semakin mengancam keberlangsungan hidup bangsa dan negara di masa datang.