

Yang menari dalam bayangan inang mati
Ni Made Purnama Sari (Pengarang) ; Christina M. Udiani (penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Putu si anak semata wayang itu tumbuh di suatu pedusunan Bali hanya bersama neneknya, tanpa mengenal kedua orangtuanya. Lewat pertemuannya dengan para maestro seni tradisi tari dan gamelan, Putu seakan diberkati karunia keindahan sepanjang hidupnya—sampai suatu kenangan masa silam tiba-tiba mendatangi dan mengingatkan akan siapa dirinya yang sebenarnya. Inilah kisah seputar Bali periode 1970-an, ketika pulau ini berhadapan dengan suatu peralihan zaman nan lekas, antara pelupaan tragedi 1965 dan penerimaan turisme modern, antara pertanyaan seputar akar budaya dan keterbukaan era kosmpolitanisme hari ini. Dalam silang zaman itulah kesenian menjadi titik pusat segala peristiwa. Apakah Putu yang serba gamang terselamatkan hidupnya, ataukah sebaliknya, justru luka-luka lamanya tiada tersembuhkan?
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Sudah siapkah anda menjanda
SUDIN, Mahmou'ddin;

Chiropractic pediatrics : a clinical handbooks second edition
DAVIES, Neil J.

Komik Persatuan Ibu-Ibu
Maulida Ulil

Lebih dekat dengan pemilu di indonesia : 100 lebih tanya jawab tentang demokrasi, pemilu legislatif, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
Rumidan Rabi'ah

KOnstitusi republik indonesia : Menuju perubahan ke - 5 dilengkapi kajian komprehensif konstitusi & dpd - ri
-

Panduan Lengkap Mengurus Segala Dokumen : Perizinan, Pribadi, Keluarga, Bisnis & Pendidikan
A.Yudi Setianto

Yang (tak) pernah sederhana
Tia Setiawati ; Juliagar R. N.

Dongkrak rezeki
Dedik Kurniawan (Pengarang)

Why? virtual reality & augmented reality : realitas virtual & realitas tertambah
Cho Youngsun

Macmillan health encyclopedia 5 : emotional and mental health
Kestler, Darryl (editor) ; Sochurek, Howard (fotografer)

Andika cahaya : sebuah novel
Darman Moenir (Pengarang)

Gubernur kuli panggul : 99 rangkaian mutiara ilahi lainnya
Chici Sukardjo (Pengarang) ; Wisnu Wardhana (penyunting)

Nina bobo
Nafri Dwi Boy (Pengarang)

Langkah di belakang jejak
Sabrang (Pengarang)
