Anggrek ungu taman hatiku
Sri Samodraningsih (Pengarang) ; Mash (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Wasiat ibunya yang mengatakan bahwa ia bukanlah anak kandung orang tuanya, membuat Candra Wulan menjadi gadis yang menutup diri dari para lelaki. Terlebih lagi setelah tangan kanannya lumpuh dan tidak juga sembuh meski telah berobat ke beberapa dokter. Sampai akhirnya ia menyerah untuk berobat karena dr. Susanto menghentikan pengobatannya tanpa kabar dikarenakan dr. Susanto harus melanjutkan studinya ke Amerika. Karena merasa kecewa oleh sikap dokternya dan sang ayah yang dirasanya mengabaikannya, ia pun menerima lamaran dari Narto. Setelah menikah, mereka pindah ke Sukarnapura. Di sanalah Candra mendapatkan pelajaran hidup yang mampu mengubah pandangan dan sikapnya terhadap ayahnya. Berkat bantuan Om Pram, ia kembali lagi ke ayahnya di Bandung dan memulai hidup baru. Di Bandung, dengan keadaannya yang lumpuh yang memaksanya menggunakan kursi roda untuk “berjalan”, ia berusaha menerima kenyataan pahit yang menimpanya. Ia berusaha mengikhlaskan kepergian Dian dan Narto—anak dan suaminya. Bersama Maria—ibu tirinya yang jauh lebih muda darinya—ia membangun usaha yang menumbuhkan kembali rasa percaya dirinya.