Persekutuan taman harapan : menjadi GKP jemaat "Ebenhaezer" Cawang
Daniel Adi Priyatmoko (Pengarang) ; Elsa N. Tureay (Pengarang) ; Nata Sudrajat Amban (Pengarang) ; Kurniadinata Rikin (Pengarang) ; Eka Prihastyati Eben (Pengarang) ; Yusak Warsito (Pengarang) ; Olson P. Simbolon (Pengarang) ; Hari Agung (Pengarang) ; Adhianto B. Prasetyo (Pengarang) ; Agus S. Daud (Pengarang) ; Alex Japalatu (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
GKP Jemaat “Ebenhaezer” Cawang lahir pada tanggal 3 Maret 1946 dengan nama Persekutuan Taman Harapan. Namun, pada tanggal tersebut, yang juga merupakan kebaktian pertama di hari Minggu, Pdt. Madi Lampung memberi nama “Ebenhaezer” untuk persekutuan ini. Anggota dari Persekutuan Taman Harapan saat itu adalah bagian dari orang-orang Kristen yang mengungsi akibat penyerangan pada masa Revolusi Fisik yang terjadi pada tahun 1945-1950. Mereka ditampung oleh Palang Merah Indonesia, yang salah satu pendirinya adalah JB Sitanala, di Jl. Kramat Raya 65 bersama pengemis, gelandangan, dan warga miskin lainnya. Karena kehadiran para pengungsi itu, gedung tidak lagi cukup untuk menampung para pengungsi. Mereka dipindahkan ke Cawang di sebuah gudang bekas penyimpanan peralatan tentara Jepang. Pelayanan sosial tetap dilakukan dan terus berkembang, begitu pula dengan Persekutuan Taman Harapan. Persekutuan Taman Harapan ini kemudian menginduk ke GKP Rehobot Jatinegara dengan sebutan Pos Kebaktian Taman Harapan Cawang. Pada tahun 1952, Pos Kebaktian Taman Harapan Cawang menjadi jemaat mandiri dengan nama GKP Jemaat “Ebenhaezer” Cawang.