Hampir empat tahun Benny dan Mice--nama lengkapnya Benny Rachmadi dan Muh Misrad--boleh dibilang tak pernah absen tampil setiap hari Minggu di rubrik kartun Kompas. Mereka berdua menjadi pengamat Jakarta dengan seluruh keragaman dan tingkahnya dengan cukup jeli dan selalu dari sisi kocaknya. Ketajaman pengamatan dan menampilkan sisi kocak itulah kelebihan mereka sebagai kartunis, hingga penikmat--lebih-lebih mereka yang merasa orang Jakarta--selalu mendapat tambahan pengetahuan sekaligus hiburan. Benny & Mice bukanlah sejenis karikatur sosial yang ingin tampil dengan menghalus-haluskan diri, membikin stilisasi baik dalam bentuk dan pewacanaan, seperti beberapa kartun terkenal di negeri ini (yang beberapa di antaranya karena pretensi tersebut menjadi kartun yang nyinyir dan menggurui). Benny & Mice hadir apa adanya baik dalam bentuk, isi, pesan, tanpa kelihatan ingin mengarif-arifkan diri. Kalau dalam rumusan ideologi kesenian, rasanya tak terlalu meleset menyebut Benny & Mice menghadirkan semacam bentuk realisme sosial--satu paham yang sangat berpihak pada rakyat jelata.