

Banjir besar zaman Nabi Nuh
Hakim, Manshur Abdul (Pengarang) ; Misbahul Munir (Penerjemah)
Tersedia di:
Deskripsi
Kisah air bah besar pertama pada zaman kuno terkenal di sejumlah bangsa di dunia. Tidak hanya disebutkan dalam legenda bangsa Timur Tengah (Mesopotamia), tetapi juga dalam bangsa Yunani dan India. Banjir itu konon menjadi awal dari peradaban baru umat manusia. Saking besarnya, banjir itu dikatakan terjadi secara menyeluruh di segala penjuru bumi. Demikian yang disebutkan dalam Alkitab (Perjanjian Lama). Al-Quran juga menyebutkan kisah tersebut, tepatnya pada zaman Nabi Nuh. Dikisahkan bahwa banjir itu merupakan hukuman Tuhan kepada kaum Nuh yang menolak dakwah tauhid atau monoteisme. Mereka tetap dalam keyakinan pagan, yakni menyembah lima patung yang sejatinya adalah wujud lima orang saleh pada masa lalu yang amat dihormati. Allah pun menyuruh Nuh untuk membuat bahtera yang kelak akan menjadi tumpangan orang-orang beriman saat air bah itu terjadi.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Berpikir Cepat: Penilaian kinerja
TEMPLAR, Richard ; P.A. Lestari ; Wisnu C. Kristiaji

Wisata Sekolah Yang Heboh
Marissa MOSS, ; Femmy Syahrani

Rasulullah is my doctor
GRAY, Jerry D ; TETRASWARI D ; SATRIA, Ivan

jejak kehidupan di planet lain
HARYADI, Rohmat ; SUUD, Wiyanto

Ajaibnya sabar dan doa istri : jalan pintas kebahagiaan dan keberlimpahan rezeki keluarga
Rusdianto (pengarang) ; Jaber al-Musthafa

Really Feely Baby Animals
Dawn SIrett ; Polly Appleton

Sayap-sayap patah
KAHLIL,Gibran

The new encyclopedia britannica - volume 15 birds chemical
-

Solusi bisnis sehari-hari dengan excel 2007
-

Bahasa Indonesia 3 untuk SD/MI Kelas III
Desira Nurul Fahrina (Pengarang) ; Tulus Hadinoto (Pengarang) ; Lita Juliantini (editor)

Stroke : aspek klinis, problematika, perbaikan fungsional, dan tatalaksana pasca perawatan
Al Rasyid (Pengarang)

Tenses itu gampang
Irma Indriani (Pengarang) ; A. Latif (Pengarang)

Japan's world heritage sites : unique culture, unique nature
Dougill, John (Pengarang)

Sabtu bersama bapak
Adhitya Mulya (Pengarang) ; Resita Febiratri (Penyunting)
