Student Hidjo
Mas marco kartodikromo (Pengarang) ; Ari Pranowo (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
"Saya cuma seorang saudagar. Kamu tahu sendiri. Waktu ini, orang seperti saya masih dipandang rendah oleh orang-orang yang menjadi pegawai Gouvemement. Kadang-kadang saudara kita sendiri, yang juga turut menjadi pegawai Gouvemement, dia tidak mau kumpul dengan kitct. Sebab dia pikir derajatnya lebih tinggi daripada kita yang hanya menjadi saudagar atau petani. Maksud saya mengirimkan Hidjo ke Negeri Belanda itu, tidak lain supaya orang-orang yang merendahkan kita bisa mengerti bahwa manusia itu sama saja. Buktinya anak kita juga bisa belajar seperti regent-regent dan pangeran-pangeran." Meskipun dilema melanda hatinya, karena meninggalkan ibunya dan kekasihnya, Raden Adjeng Biroe, Hidjo akhirnya tetap berangkat ke Belanda naik Kapal Api Gunung. Raden Potronojo mengirimnya ke Belanda untuk sekolah insinyur. Novel karya Mas Marco Kartodikromo ini pertama kali ditulis tahun 1918 sebagai cerita bersambung di harian Sinar Hindia, kemudian terbit sebagai buku tahun 1919. Novel ini merupakan salah satu novel perintis yang melahirkan sastra perlawanan, sebuah fenomena dalam sastra Indonesia sebelum perang. Di mana, novel ini menggambarkan tentang situasi zaman pergerakan menuju Indonesia, kemajuan berpikir lewat sekolah-sekolah bentukan Belanda dan pandangan-pandangan terhadap dunia Jawa yang makin bergerak. Apakah Hidjo mampu menyelesaikan studinya di Belanda?