Di sini, Hibiki menghardik seorang novelis senior yang sudah tidak bisa menulis lagi kenapa ia masih hidup kalau sudah tidak bisa menghasilkan karya baru lagi. Hibiki juga bertemu novelis senior lain yang merasa dirinya tidak punya pilihan lain selain menjadi novelis setelah keinginan untuk menjadi pengantin kandas. Manga ini terkesan main-main, tapi ternyata sedalam itu membahas dunia kepenulisan yang subjektif dan tabu. Setelah mengguncang dunia dengan memenangkan berbagai penghargaan bergengsi, Hibiki tetap berusaha menjalani keseharian dalam damai. Berkat rencana anehnya, serangan media massa terhadap novelis genius itu pun berhenti. Kemudian, tahun terakhir Hibiki di SMA pun dimulai… Hibiki – Kiat Menjadi Novelis berlatar di era modern Jepang di mana terbitan majalah sastra tidak sepopuler yang semestinya. Pada saat itu, sebuah naskah yang didaftarkan untuk pendatang baru diterima oleh bagian editorial majalah sastra “Mokuren”. Walau seharusnya dibuang karena si pengirim mengabaikan peraturan pendaftaran, naskah tersebut menarik perhatian seorang editor bernama Hanai. Nama penulisnya Hibiki, tapi tidak ada kontak yang tercantum untuk menghubunginya. Komik tersebut pertama kali diterbitkan di Big Comic Superior dalam malajah seinen Shougakukan pada Agustus 2014. Mendapat penghargaan sebagai pemenang dari 10th Manga Taisho, mengalahkan The Promised Neverland, Teasing Master Takagi-san, dan High Score Girl. Pada 2018 komik ini diadaptasi menjadi film live-action yang dibintangi member Keyakizaka46, Yurina Hirate sebagai Hibiki.