Pasien no. 23 di sebuah rumah sakit bercerita bahwa dia datang ke negeri Kappa, yang di mana di dalam perjalanan hidupnya bertemu dengan para makhluk Kappa. Makhluk Kappa ada yang berprofesi sebagai dokter, penyair, pemusik, pemilik pabrik buku, dan sebagainya. Banyak cerita fantasi yang dapat menghibur kalian di buku Kappa ini, salah satunya seperti pada cerita soal pembuatan buku yang menggunakan serbuk kelapa dari keledai kering yang dilemparkan begitu saja bersama potongan kayu lalu, tadaaa.. jadilah buku. Ada banyak hal soal hidup, soal pria dan wanita, soal seni, soal agama yang ingin disampaikan Akutagawa dalam buku ini melalui Kappa. Kappa menggambarkan karikatur kehidupan masyarakat modern Jepang yang maju setelah mengalami zaman teknologi modern, tetapi mengalami kemerosotan derajat rohani. Makhluk kappa dan masyarakatnya merupakan buah imajinasi Ryunosuke Akutagawa. Akutagawa dipandang sebagai salah satu sastrawan terkemuka Jepang. Banyak yang menganggapnya setara dengan Gustave Flaubert. Selain Kappa, buah penanya yang terkenal antara lain: Rashomon dan Dalam Hutan. Akutagawa meninggal pada tanggal 24 Juli 1927 dalam usia 35 tahun karena bunuh diri. Tak diketahui pasti penyebabnya, namun ia sendiri pernah berkata, seandainya ia bunuh diri, itu karena kabut ketakutan.