Matine Gusti Allah : riwayat palu arit sedunia menajiskan tuhan dan agama - asal mula Marx Lenin menanam benih anti-Tuhan anti-agama, dan laporan (1945-2015) dari Uni Sovyet, Hongaria, Yugoslavia, Cekoslowakia, Polandia, Tiongkok, Kamboja, Indonesia
Taufiq Ismail (penulis) ; Syarif Ramadhan, Moch. (desain sampul)
Tersedia di:
Deskripsi
”Kalau ada orang komunis yang mengatakan ia percaya pada Tuhan, atau seorang Islam mengaku dirinya Marxis, maka ada sesuatu yang tidak beres padanya.”M. Hatta, Wakil Presiden Pertama RI ”Komunis tidak dilahirkan, tapi dibentuk. Mereka terus-menerus dibentuk di kampus-kampus dunia. Anak-anak muda yang kecewa, dirundung masalah materi dan batinnya secara spiritual tidak terpenuhi, menjadi bibit komunis yang subur. Di sinilah letak tantangan kita.”Dr. Fred Schwarz, Ketua Christian Anti-Communism Crusade, Long Beach, California, 1972 Taufiq Ismail, mungkin orang lebih mengenalnya dengan gubahan-gubahan syairnya. Tapi kali ini, salah satu penyair terbaik yang dimiliki Indonesia ini, menghadirkan dua naskah buku yang dikemas menjadi satu buku. Temanya besarnya membuka “kedok” PKI. Buku pertama, Sesudah 50 Tahun Gagalnya Kudeta PKI (1965-2015), ditujukan kepada pembaca muda, yang tidak mengalami prahara politik 1965, tidak mengetahui latar belakang tragedi pasca Gestapu, dan tidak menyadari taktik KGB (Komunis Gaya Baru) masa kini. Buku ini akan mengingatkan kita bahwa di abad XXI ini komunisme sudah bangkrut di seluruh dunia, tidak laku lagi dijual di toko ideologi, tidak lagi menarik perhatian pembeli yang memiliki akal waras. Buku kedua, Matine Gusti Allah, mencoba menjawab salah satu kleim KBG yang mengatakan bahwa PKI tidak anti agama. Judul buku ini sendiri diambil dari judul salah satu sandiwara bahasa Jawa yang dipentaskan Lekra/PKI yang artinya (Matinya Allah).