Diksi judul buku "CETHIK GENI" ini sendiri kalau di-Indonesia-kan bermakna 'menyalakan api'. Tentu saja, besar harapan seorang Safandi Mardinata melalui bukunya ini, percikan api yang dipantiknya dapat berkembang menjadi berkobar, tidak membakar, namun memberikan terang dalam kesandyakalaan sastra Jawa itu sendiri.