Jeda
Mahfud Achyar (Pengarang) ; Febriani Tabita Dara Ninggar (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Ada yang bilang, waktu berlalu begitu cepat. Ada juga yang bilang, waktu terasa lambat. Padahal sejatinya, waktu kita memiliki sama: 24 jam dalam sehari. Lantas, apa yang membedakan kita semua? Makna. Sungguh, setiap rasa dan peristiwa yang hadir dalam hidup kita menyisakan satu kalimat tanya, “Hari ini, kita belajar apa?” “JEDA” merupakan catatan kontemplatif yang terinspirasi dari filosofi lampu lalu lintas yang kerap dijumpai di persimpangan jalan. Saat lampu merah menyala, semua orang yang berkendara, mau tidak mau harus berhenti. Bukan hanya untuk keselamatannya, melainkan juga untuk keselamatan orang lain. Perumpamaan lampu merah juga relevan dengan sikap memilih untuk berhenti sejenak dari hiruk-pikuk aktivitas yang seolah takada habis-habisnya. Jeda adalah waktu untuk kita berpikir, merenung, dan meresapi makna-makna yang tersembunyi dari setiap peristiwa. Menjadi manusia berarti siap berkawan baik dengan segala rasa. Tidak melulu tentang rasa yang melegakan jiwa, ada juga rasa yang menyesakkan dada. Kita takpunya kuasa untuk memilih rasa mana yang harus ada, rasa mana yang harus tiada. Sebab semua rasa adalah bagian yang takterpisahkan dari kita, seorang manusia biasa. Upaya terbaik yang dapat kita lakukan: mengenal mereka. Jika kita sudah mengenal mereka, maka akan terasa mudah bagi kita untuk mengelola rasa dan memberi makna pada setiap cerita. Buku ini adalah kawan bercerita untuk mereka yang tertawa, untuk mereka yang bersukacita, dan untuk mereka yang berduka. Buku ini menjadi pengingat bahwa kita hanyalah manusia biasa, manusia yang tidak sempurna. Barangkali, ada baiknya kita berhenti sejenak. Mengambil jeda dari keramaian manusia: merenung, meresapi, dan memberi makna pada waktu yang masih kita punya.