Konflik etno religius di asia tenggara kasus Indonesia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Malaysia
Abdullah Idi (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Suara dalam bahasa Indonesia ; Bangsa-bangsa di Asia Tenggara telah ditakdirkan sebagai plural-societies, yaitu bangsa pluralistic yang terdiri atas beragam suku bangsa/etnis, ras, budaya, agama, dan adat-istiadat. Di satu sisi, pluralitas ini merupakan kekayaan, tapi disisi lain, dapat pula menjadi suatu ancaman yang tidak jarang menimbulkan konflik social yang dapat mengancam itegrasi social. Tiap negara Asia Tenggara memiliki pengalaman tersendiri dalam konflik dan cara mengatasi konflik etnis bernuansa agama yang dialaminya. Adapun, suatu sikap yang dikatakan mencerminkan pluralitas, antara lain : hidup dalam perbedaan atau toleransi, sikap saling menghargai, dimana menempatkan semua manusia dalam relasi kesetaraan dan tidak ada superioritas, sikap saling percaya, inter-independen, suatu sikap saling membutuhkan dan saling melengkapi. Hal ini menuntut agar orang selalu bekerjasama dan bertanggung jawab satu sama lainnya. Keadaan seperti ini hanya dapat terjadi dalam tatanan social yang sehat di mana manusia salaing memelihara hubungan social yang kokoh.