Israel-palestina : perseteruan abadi : sikap gereja menghadapi konflik timur tengah
Andreas A. Yewangoe (Pengarang) ; Veronica B. Vonny (editor) ; Adri B. Setiawan (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Ketegangan dan konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung lama dan hingga sekarang belum juga mereda. Kedua bangsa ini seakan-akan terjebak dalam perseteruan abadi. Sepertinya, kedua bangsa ini akan terus berada dalam ketegangan, bahkan perang, selama “masalah inti” tidak dipecahkan. Apa sesungguhnya masalah inti itu? Masalah tanah/wilayah? Adakah masalah lain yang jauh lebih mendalam yang ikut memengaruhi perseteruan dua bangsa keturunan Abraham ini? Tidakkah masalah “agama”, misalnya, ikut memainkan peranan penting? Atau, adakah unsur-unsur lain yang ikut bermain dalam konflik ini demi keuntungan politikdan geo-politik mereka? Banyak buku yang telah ditulis mengenai konflik ini, baik dari perspektik Israel maupun Palestina. Berbeda dari buku lain, buku ini berusaha menampilkan kedua sudut pandang sejujur dan seokjebtif mungkin, dengan menyajikan rangkuman pandangan dari dua sumber utama yang bersimpati pada keduanya. Lima bab pertama buku ini menggambarkan pengalaman orang-orang Yahudi sebagaimana disampaikan oleh kaum Kristen-Zionis, mencakup hubungan yang tidak mudah Israel dan Palestina, munculnya Teologi Pengganti (Replacement Theology) Holocaust/Shoah/ Teologi Dispensional, dan motivasi Kristen-Zionis. Tujuh bab berikutnya menyampaikan perspektif Palestina yang mempertanyakan sesungguhnya tanah itu milik siapa, apa maknanya, dan apa dasar-dasar teologisnya. Lalu, adakah suara kenabian, baik dahulu maupun sekarang, yang mengkritisi pendudukan tanah itu oleh israel, bagaimana sikap Yesus Kristus dan orang Kristen mula-mula, dan bagaimana relasi Israel modern dengan tanah itu. Penulis juga menyajikan sejarah penjang Yerusalem dan kaitanya dengan konflik Israel-Palestina, respons kaum Yahudi terhadap simpati yang diperlihatkan oleh Kristen-Zionis, keprihatinan orang Kristen Palestina atas kurangnya dari orang-orang Kristen sendiri, persoalan Anti-Semitisme secara biblis-teologis, “pembebasan” menurut kaum Kristen Palestina, dan sikap gereja-gereja (termasuk di Indonesia) terhadap persoalan Israel-Palestina. seluruh pembahasan ini diakhiri dengan beberapa pertimbagan dan saran. Akankah akar utama konflik berkepanjangan ini terkuak dan perdamaian suatu saat akan tercapai? mari kita simak bersama!.