Konstruksi fikih tasamuh dalam perspektif sosiologis pada kelompok keagamaan Islam. : Abdul Rohman
Abdul Rohman (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Bibliografi : halaman 329-354 ; Umat Islam telah memiliki pusaka berlian yang berupa Al-Quran dan as-Sunnah. Keduanya menjadi pedoman hidup, baik dalam hubungan secara vertikal maupun horizontal. Penerapan terhadap kedua pustaka tersebut, ada beberapa yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya. Hal ini karena interpretasi terhadap nash-nash agama sering kali hasilnya tidak sewarna antara ulama yang satu dengan ulama yang lainnya, terutama dalam masalah fikih. Perbedaan ini mestinya disikapi dengan sifat tasamuh, tetapi yang sering terjadi adalah masing-masing pendapat merasa paling benar dan diperkuat dengan dukungan komunitas kelompoknya. Ego masing-masing kelompok kadang lebih mendominasi dibandingkan dengan naluri kebersamaan sebagai sesama umat. Kepakaran dan kecendekiawanan seorang ulama pun terkadang tidak berbanding lurus dengan kepiawaian dalam naungan tasamuh, tetapi keilmuan yang dimiliki justru memperkuat ke-ashobiahan kelompok. Persoalan ini yang paling banyak memengaruhi kelompok-kelompok keagamaan Islam dalam melakukan interaksi sosial, sehingga adanya perbedaan interpretasi bukan menjadi rahmat, namun justru menjadi awal perselisihan, pertentangan dan berakhir dengan permusuhan, sehingga memutus tali silaturahmi antarsesama dan merenggangkan ikatan persatuan di antara mereka.