Farmasi memiliki sejarah panjang di dunia kesehatan. Perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari kedokteran. Farmasi dan kedokteran awalnya satu bidang, yaitu upaya penyembuhan atau pengobatan meliputi proses penegakan diagnosis dan penyiapan obat. Ketika farmasi menjadi disiplin ilmu tersendiri, perubahan ini berdampak pada ilmu dan teknologi farmasi, seni pengobatan, praktik, industri, distribusi, apotek, asosiasi profesi, sekaligus menyebabkan farmasi berinteraksi dengan ilmu lain. Keluasan ilmu farmasi tidak lepas dari tanggung jawab untuk menyediakan obat yang berkualitas dan melayani pasien. Kedua orientasi ini membentuk kompetensi utama farmasis, yaitu penguasaan sains kefarmasian dan manajemen kefarmasian, sekaligus berusaha mencapai visi Sembilan Bintang Farmasi. Buku Sembilan Bintang Farmasi ini menyuntikkan booster moral-motivasional bagi calon farmasis atau mahasiswa baru program studi farmasi, terutama dalam menghadapi tantangan, tegar, hingga mampu menciptakan peluang masa mendatang. Penulis juga mengulas sejarah dan tanggung jawab kefarmasian. Terinspirasi dari pengalaman penulis sebagai dosen membuat buku ini kental dengan suasana akademik beserta sikap ilmiahnya, a kritis, dan enak dinikmati.