Menuju damai, cinta, dan cahaya
Chaidar Asqolani Achmad (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Dzikri menatap mata Lina dan berkata kepada Lina, “Lina .... Carolina, sang Putri Ong Tien-ku, aku memang tidak segagah Musa yang dapat membelah lautan. Aku mungkin tak setampan Yusuf yang membuat Zulaikha tergila-gila. Aku mungkin tak sekaya dan sehebat Sulaiman yang memiliki harta berlimpah ruah beserta para bala pasukannya. Aku mungkin tak setabah Ayub dalam menghadapi cobaan yang memilukan ditimpa penyakit kulit yang membuat badannya busuk sampai Beliau kehilangan istri dan hartanya. Aku mungkin tak sewibawa dan seikhlas Ibrahim dalam mengarungi hidup dan aku mungkin tak semulia Muhammad yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Tapi percayalah aku akan berada di jalan mereka untuk mengarungi hidup." Hidup itu seperti taman hiburan, ada masanya mengasyikkan seperti istana boneka yang penuh canda tawa dan keceriaan. Ada kincir angin dan perahu ombang ambing yang bisa melihat kehidupan dari atas dan bawah. Hidup juga bisa seperti ketika berada di atas roller coaster yang menegangkan atau malahan bisa menjadi menyeramkan seperti berada di dalam rumah hantu. Namun, yang pasti, semua itu adalah arena bermain. Untuk mencari kedamain, kita hanya bisa menemukannya di dalam hati jiwa-jiwa yang tenang, apa pun masalah dan situasinya.