Creative collaboration : 10 tahun perjalanan transformasi Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas (Pengarang) ; M. Sidik Nugraha (Penyunting) ; Taufiq MR (Penyunting) ; Zulkifli FR (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Saat Piala Dunia 2018, jangan kaget jika melihat iklan pariwisata Banyuwangi terpampang pada bodi bus di Rusia. Itu sama sekali bukan pemborosan. Iklan tersebut dan beberapa iklan lain di negara Eropa merupakan hadiah dari UNWTO kepada Banyuwangi sebagai The Winner of Re-Inventing Goverment in Tourism. Penghargaan itu adalah salah satu dari 194 penghargaan yang telah diterima oleh Banyuwangi dalam sembilan tahun terakhir berinovasi. Jika melihat kondisi Banyuwangi sebelumnya dan keterbatasan kabupaten pada umumnya, hanya ada satu kata untuk menyimpulkannya: MUSTAHIL. Namun dengan jurus creative collaboration, segala keterbatasan dapat dilalui, bahkan menjelma jadi kekuatan dan prestasi. Kolaborasi yang kreatif adalah energi transformasi Banyuwangi yang sesungguhnya. Tanpa kolaborasi kreatif, Banyuwangi tak akan memiliki 99 Festival dalam setahun. Berbagai festival dan titik pariwisata bukan hanya untuk memanjakan para wisatawan, tetapi juga untuk menyejahterakan masyarakat lokal. Mereka diberi ruang partisipasi untuk ikut serta menggerakkan model creative collaboration ini, salah satunya pada aspek ekowisata. Hasilnya, angka kemiskinan di Banyuwangi turun menjadi 7,52% dari yang sebelumnya mencapai dua digit pada 2010. Kesejahteraan pun kian meningkat. Creative collaboration adalah otak sekaligus mesin penggerak dalam “superteam” Banyuwangi.