bibliografi halaman 383 ; Para psikolog dalam melakukan interpretasi tes-tes psikologi terhadap kliennya terkadang memerankan diri sebagai Tuhan. Sang psikolog memberikan alat tes tertentu, padahal melalul tes tersebut sang psikolog hanya mengetahui kepribadian luarnya saja. Ironisnya, teori kepribadian yang dihasilkan dari eksperimen budaya Barat tersebut, bahkan “budaya” binatang (karena eksperimen Barat mayoritas menggunakan binatang), banyak dijadikan pisau analisis dalam melihat perilaku umat Islam. Hasilnya, paradigma Psikologi Kepribadian Barat banyak yang gagal menjelaskan perilaku umat Islam.