Di bawah laras negara : religio-politik pesantren era orde baru (1966-1996)
Asep Suryana (Pengarang) ; Nuraini (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Bagaimanakah posisi pesantren salaf (tradisional) dalam bangunan masyarakat Indonesia modern, khususnya di era Orde Baru? Buku ini coba menjawab pertanyaan tersebut, dengan menyajikan studi kasus sebuah pesantren salaf (tradisional) di Tasikmalaya, Jawa Barat. Ilustrasi kasus disajikan melalui perspektif religio-politik-sebuah pendekatan empiris dalam rangka melukiskan realitas posisi dan peran agama Islam dalam struktur kenegaraan modern Indonesia dalam tingkat kenyataan. Buku ini memperlihatkan bahwa sebagai implikasi karakter negara serakah (greedy state) Orde Baru, pesantren hanya berperan instrumental dan diperlakukan sekadar objek mobilisasi. Ruang gerak pesantren menjadi sangat terbatas. Pesantren harus loyal dan partisipatif. Dalam kerangka itu, strategi religio-politik pesantren di era Orde Baru adalah bagaimana ia merespons ruang terbatas itu dengan tepat dan cerdas. Sekaligus, ia mesti menyiasati ruang terbatas dan yang tersisa tersebut, di tengah tekanan dan himpitan pemerintah Orde Baru.