

Polri, disrupsi, dan ikn nusantara : menelisik penerapan smart policing dan predictive policing
Juansih (Pengarang) ; Den Setiawan (editor) ; Salim Shahab (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur memberikan tantangan tersendiri bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Ibu kota baru yang bernama Nusantara itu akan dibangun menjadi “smart city”, suatu status kota yang mengacu pada penerapan teknologi yang terintegrasi dalam berbagai infrastruktur. Di sana kelak semua layanan berbasis digital. Kenapa membahas smart city menjadi penting bagi kepolisian? Karena hubungan penggunaan teknologi di masyakarat atau yang ditujukan untuk melayani masyarakat erat kaitannya dengan tugas kepolisian. Dengan mengemban tugas sebagai aparat yang bekerja di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat, penanganan segala dampak penggunaan teknologi di berbagai bidang secara otomatis menjadi tugas kepolisian. Penggunaan teknologi yang salah kaprah yang menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban, meningkatnya intensitas kejahatan, tugas penanganannya sebagian ada di pundak kepolisian. Bagi kepolisian di seluruh dunia, kecepatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan tantangan yang tidak kecil karena harus berupaya dua kali lipat dari profesi lain. Anggota polisi dituntut harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar bisa melayani masyarakat yang semakin pintar (smart people). Mereka juga tidak boleh kalah dari para kriminal, kelompok smart people yang memanfaatkan teknologi dari sisi yang berseberangan. Walhasil, dalam berintegrasi dengan teknologi, kepolisian tidak hanya sekadar paham dan menggunakan teknologi, tetapi juga harus antisipatif, prediktif, serta cepat beradaptasi dan menguasai. IKN Nusantara sebagai smart city menjadi katalisator transformasi Polri menjadi smart police. Pada titik inilah disrupsi terjadi. Anggota polisi harus menjadi polisi masa depan yang pelayanannya berbasis teknologi. Sehingga, Polri pun telah mempersiapkan SDM yang mampu menjalankan smart policing dan predictive policing sebagai model pelayanan kepolisian. ; Bibliografi : halaman 283-299
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya

Derap Kaki Dendam Hati
BAGIN

Introduction to biotechnology William J. Thieman ; and Michaell A. Palladino
THIEMAN, William J.

Psikologi zikir studi fenomenologi transformasi religius M.A. Subandi
SUBANDI.M.A

Jurnal penelitian politik : peluang Indonesia dalam perdagangan bebas
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

Monday spirit : menjadi bahagia dengan menjalani setiap hari
KRISTO, Imanuel

Kanguru : Hewan Berkantung Dari Australia
ALFAYYAD, Arfan ; WWULAN, Suryaning

Bank Soal Superlengkap IPS
SULISTIYAWATI, Indah ; ZAHRA ; RUDI

Seri Bahan Ajar Bahasa Inggris
Ari Arifin ; Daud Yusuf

R. Soekardi Tentara Demokrat
-

Matahariku Indonesiaku! : Gebrakan Orang-Orang Indonesia Fenomenal Terkini Membasmi Kezhaliman
Rusdianto

Inspirasi desain rumah
-

Baby Touch and Feel : Wild Animals
Sirett, Dawn (Pengarang)

Tom lake
Ann Patchett (Pengarang)

ABCDE, Belajar asyik bersama Vino dan Viona, liburan seru
Watiek Ideo (Pengarang) ; Sisilia Triana Dewi (Penyunting)
