Mengejar bayang-bayang sejati : catatan kegelisahan seorang pembelajar
Ropiyadi (Pengarang) ; Dian Kelana (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Bayang-bayang biasanya dimiliki oleh sebuah benda yang terkena sinar atau cahaya. Pada umumnya bayang-bayang berwujud hitam, dengan bentuk yang menyerupai benda aslinya. Dalam konteks Ilmu Pengetahuan Alam, bayang-bayang dapat dihasilkan oleh cermin, lensa atau air. Bayangan itu bisa timbul akibat adanya sifat cahaya yang dapat dipantulkan atau dibiaskan. Dari pengertian empiris ini dapat dikatakan pula bahwa bayang-bayang sesungguhnya adalah sesuatu yang seakan-akan ada, tetapi sebenarnya tidak ada . Ia bersifat semu dan hanya bisa dilihat, namun tidak bisa digapai. Dalam konteks sosial, sering kita takut pada sesuatu yang sifatnya semu dan masih merupakan bayang-bayang. Banyak orang yang hidup dalam kejaran bayang-bayang gelap masa lalunya, atau takut dengan bayangan masa depan yang suram dan menakutkan. Padahal hidup adalah pilihan, yang di dalamnya kita diberi kebebasan memilih. Ketika ada pilihan menjadi orang yang bahagia dengan memiliki impian manis menjadi orang sukses, mengapa kita harus memilih untuk larut dalam kesuraman dan kesedihan serta ketakutan akan bayang-bayang?.