Paradigma baru penanganan komprehensif epilepsi anak pasca pandemi Covid-19
Irawan Mangunatmadja (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Irawan Mangunatmadja, Sp.A(K) mengatakan perlu adanya paradigma baru dalam penanganan komprehensif epilepsi anak pascapandemi COVID-19. "Paradigma baru ini meliputi pemilihan Obat Anti-Epilepsi (OAE) yang selektif, kepemilikan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bagi pasien anak epilepsi, kelengkapan imunisasi pada anak, akses rujukan ke RS Pendidikan bagi pasien anak, serta keterlibatan orang tua anak penderita epilepsi dalam Ruang Peduli Epilepsi Anak Indonesia (RPEAI)," kata Prof. Irawan Mangunatmadja di UI Depok, Kamis. Selama ini katanya belum ada kesepakatan mengenai tata laksana yang diberikan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) apabila ada pasien anak epilepsi yang datang dengan riwayat kejang. "Penelitian di RSCM menunjukkan bahwa 77 persen pasien yang diberi bolus fenobarbital intravena (IV) 10 mg/kg/kali tidak lagi mengalami kejang,"