Laksamana Cheng Ho : penjelajah muslim penyebar islam di nusantara
Mujibur Rahman (Pengarang) ; Rusdianto (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Sejarah Laksamana Cheng Ho dalam pelayaran dan dakwahnya terutama di Nusantara adalah berkah sejarah yang hingga kini mendorong banyak penelitian tentangnya. Di pusat-pusat penelitian sejarah, di kampus-kampus, di komunitas-komunitas diskusi, kelompok-kelompok belajar, dan di mana saja sejarah itu dibaca, sosok Cheng Ho tak pernah bosan dibedah. Tokoh yang terkenal dengan ekspedisinya itu seperti harta karun yang terus digali sumber-sumber sejarahnya. Di negara-negara Barat, juga telah lama muncul berbagai studi yang serius mengenai pelayaran Cheng Ho. Tokoh muslim yang memulai kariernya sebagai seorang budak, pelayan raja, atau kasim itu seperti sumber mata air yang selalu memberikan inspirasi bagi setiap generasi yang ingin menelaah dan meneliti tentang kisah hidupnya. Dengan demikian, buku ini juga bagian dari upaya menggali sejarah itu. Tujuannya: selain ingin menemukan autentisitas sejarah, juga ingin mengambil spirit perjuangan dan dakwahnya terutama di Nusantara yang kala itu masih terdiri dari berbagai kerajaan. Selain itu, juga untuk mengapresiasi sejarah; untuk memberikan penghargaan yang setulus-tulusnya tentang perjuangan yang telah ditorehkan Laksamana Cheng Ho selama menjejakkan kakinya di berbagai penjuru negeri ini. Laksamana Cheng Ho adalah seorang penjelajah dunia Selama kurang lebih 28 tahun, dari 1405 hingga 1433, ia mengembara menyusuri negeri-negeri terjauh. Sebagai utusan dari Kaisar Zhu Di dari Dinasti Ming, pelayaran Cheng Ho ini bisa disebut sebagai yang paling fenomenal sepanjang sejarah dibanding para penjelajah dunia lainnya: Christopher Columbus, Vasco da Gama, dan Ferdinand Magellans. Kisah perjalanan Cheng Ho yang legendaris terpahat abadi dalam naskah-naskah kuno yang hingga kini masih bisa diakses. Meskipun di antaranya ada beberapa versi yang tidak sama. Naskah-naskah itu ada yang berasal dari Tiongkok, negara-negara lainnya, dan beberapa dari kepustakaan Nusantara. Di antara naskah yang sangat otoritatif adalah karya Ma Huan berjudul Yi Ya Shenglan (Pemandangan Indah di Seberang Samudra). Ma Huan adalah sekretaris Cheng Ho yang mendampinginya selama di Nusantara. Naskah Yi Ya Shenglan ada banyak versi, yang mungkin saja setelah disalin, banyak catatan tambahannya. Di antara versi-versi dari Yi Ya Shenglan adalah versi Jilu Huibian (1617), versi Guochao
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Pengantar Ekonomi jilid 2
MANKIW, N. Gregory
Pilar-pilar Islam dan Iman
ZAINU, MUhammad Bin Jamil ; SULHANI DERMAWAN, Saifullah, Ali Waki
Dasar-dasar Teknik Mobil
DARYANTO
Landasan Matematika
SUSILO, Frans
Bumi Manusia
TOER, Pramoedya Ananta
Tas & Dompet Cantik
Umi Fidh
8 dari 45 Peristiwa Kisah, & Hikmah Mengesankan & Menakjubkan
; Abdul hayyie Al Kattani ; Ahmad Ghazali Assegaf ; Hari Wibowo
Ku pinang engkau dengan al-quran
-
Meningkatkan kebugaran tubuh melalui permainan dan olahraga bulu tangkis
-
24 Sauh
-
Seri kepemimpinan : Raja hutan yang sederhana
Novi Anggraheni
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang no 11 tahun 2008 : tentang informasi dan transaksi elektronik
-
Kh. hasyim asyari
Abdul Rosyad Shiddiq (Pengarang) ; Agustiani K. (Penyunting) ; Ade Kusnadi Asmara (Ilustrator)
Abdullah bin Umar : Sahabat yang tekun beribadah kepada allah
Arif Priambudi (Pengarang)