Homo homini humor
Fariz Alniezar (Pengarang) ; Latief S. Nugraha (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Gejala beragama yang cenderung kaku dan saklek membuat gerak dan langkah hidup kita menjadi sempit dan cupet. Bahwa agama sarat kesungguhan dan keseriusan, iya. Namun, apakah itu berarti menutup katup-katup saluran canda, tawa, humor, dan parodi? Tampaknya tidak. Humor adalah pembersih pengapnya udara. Ia oksigen bagi siapa saja yang jengah dan gelisah terhadap corak hidup yang begitu-begitu saja: monoton, mekanik, penuh aturan, dan barangkali juga sedikit paksaan. * Humor bukanlah dagelan. Humor sesungguhnya adalah gambaran spiritualitas manusia. Semakin tinggi tahapan spiritualitas manusia, semakin lucu seseorang. Lucu yang bukan dagelan melainkan lucu yang meluhurkan kemanusiaan. Di buku ini, Anda akan menemukan penjelasan humor secara lebih luas dan dalam.
Ulasan
Buku Rekomendasi Lainnya
Membangun Kembali Diatas Puing
SIMARMATA, Jamester A
Sports medicine surgery
REIDER, Bruce
Goodnight nobody = detektif ibu rumah tangga
WEINER, Jennifer
Indeks Makalah Konferensi Lokakarya Seminar dan Sejenisnya di Indonesia
Pidato kenegaraan Presidan Republik Indonesia Soeharto : di Depan Sidang Dewan Perwakilan Rakyat 16 Agustus 1990
INDONESIA
Introduction to mechatronics and measurement systems
ALCIATORE, David G.
Teori kepemimpinan managerial (Managership)
Irra Chrisyanti Dewi
Islam yang kuyakini
SCETZ, Yadi
Tutorial Make Up Cantik
Remania
Miskin & Kaya Adalah Pilihan
Hugua
100 Everlasting Wedding Songs : Barat & Indonesia
Siwi (Pengarang)
Rumah Baca : Rumah Bahagia Caca
-
Beny si beruang kutub utara (the bear from north pole)
Watiek Ideo (Pengarang) ; Paula Amelia (Ilustrator) ; M. Dinar Tanama (Penyunting) ; Fitri Kurniawan (Penerjemah)
Karena Indonesia : jurnal penyair jalanan
Eka Budianta (Pengarang)