Homo homini humor
Fariz Alniezar (Pengarang) ; Latief S. Nugraha (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Gejala beragama yang cenderung kaku dan saklek membuat gerak dan langkah hidup kita menjadi sempit dan cupet. Bahwa agama sarat kesungguhan dan keseriusan, iya. Namun, apakah itu berarti menutup katup-katup saluran canda, tawa, humor, dan parodi? Tampaknya tidak. Humor adalah pembersih pengapnya udara. Ia oksigen bagi siapa saja yang jengah dan gelisah terhadap corak hidup yang begitu-begitu saja: monoton, mekanik, penuh aturan, dan barangkali juga sedikit paksaan. * Humor bukanlah dagelan. Humor sesungguhnya adalah gambaran spiritualitas manusia. Semakin tinggi tahapan spiritualitas manusia, semakin lucu seseorang. Lucu yang bukan dagelan melainkan lucu yang meluhurkan kemanusiaan. Di buku ini, Anda akan menemukan penjelasan humor secara lebih luas dan dalam.