Setelah keterhinggaan : sebuah esai tentang keniscayaan kontinjensi
Meillassoux, Quentin (Pengarang) ; Dedy Ibma (Penerjemah) ; Muafiqul Khalid (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Meillassoux menyelamatkan keniscayaan, termasuk keniscayaan logis. Ia menjelaskan bahwa hanya ada satu hal yang secara mutlak niscaya: bahwa hukum-hukum alam itu kontinjen. Hubungan yang sepenuhnya baru antara dua modalitas yang bertentangan ini menempatkan pemikiran dalam suatu relasi yang sepenuhnya, lain dengan pengalaman akan dunia; suatu relasi yang sekaligus menunda keyakinan-keyakinan ‘penganut keniscayaan’ dari metafisika-metafisika klasik, begitu pula peredaran ‘kritis’ atas yang empiris dan yang transendental. Quentin Meillassoux lalu beranjak untuk menarik beberapa akibat dari dugaan ulangnya atas persoalan mendasar (apa yang dapat Aku ketahui?) menuju dua persoalan lainnya: Apa yang harus Aku lakukan? dan Apa yang dapat Aku harapkan? Di sanalah terdapat apa yang ada melampaui keterhinggaan, yang dimanfaatkan oleh para pemikir kontemporer. Bukanlah suatu hal yang melebih-lebihkan untuk berkata bahwa Quentin Meillassoux telah membuka suatu jalan baru dalam sejarah filsafat. Hingga hari ini dipahami sebagai sebuah sejarah mengenai apa itu mengetahui; suatu jalan yang meloloskan pembedaan kanonikal antara dogmatisme, skeptisisme dan kritik.