Lautan dan dendamnya
Adib Isra Mirza (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
“Apa yang lebih kejam daripada dendamnya air laut?” Diselimuti sudut semesta yang hanya diberikan kepada insan-insan saksi yang malang. Jumat, 28 September 2018. Di sudut utara zamrud khatulistiwa, ketika matahari tengah menenggelamkan diri, ketika azan Magrib hendak dikumandangkan, ketika itulah Tuhan dengan kekuasaan-Nya mengempaskan laut ke atas permukaan bumi… tsunami. Air laut datang membawa duka bagi penduduk Palu, merenggut ribuan nyawa, membawa banyak raga menembus angkasa…. Dania namanya. Tepat pada hari itu, keberuntungan sudah tak ingin lagi menyentuh setetes pun perjalanan hidupnya. “Apalah arti dari keadilan Tuhan yang sering dikatakan oleh mereka yang hidup tenang? Sedangkan ikhlaskan kematian sudah menjadi rutinitas kami untuk melanjutkan hidup?”—Dania “Dunia dijadikan surga, kain kafan dianggap akhir dari segalanya. Semua insan terlupa, sebenarnya untuk apa Tuhan menciptakan manusia.”—Althar “Keikhlasan adalah derajat tertinggi dalam mencintai.”—Lautan dan Dendamnya