Pengarung gurun pasir : cinta dan lara di kota Madinah
Fuad Abdurahman (Pengarang) ; Triana (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Aku selalu terobsesi untuk tinggal di Madinah, karena Madinah merupakan kota suci selain Makkah dan Yerusalem, yang senantiasa aman dan diberkahi oleh Tuhan melalui lisan Rasul-Nya. Kini, obsesiku itu menjadi kenyataan—setidaknya—untuk beberapa tahun ke depan. Madinah, kota pertama peradaban Islam berjaya. Kota yang dijanjikan Allah akan senantiasa terlindungi hingga hari akhir. Penduduknya dikenal dengan sebutan kaum Anshar, memiliki akhlak luhur yang dipuji oleh Allah dan Rasul-Nya. Tapi, itu dulu. Bagaimana situasi Madinah saat ini? Bagaimana penduduk Madinah bersikap kepada para pekerja Indonesia? TKI yang bekerja sebagai pelukis dan kaligrafer Arab, Prasetyo, akan menceritakan pengalamannya bekerja di Madinah. Cinta, derita, persaingan bisnis, hingga drama rumah tangga di Kota Nabi diceritakan dengan manis, namun mampu mengaduk emosi.