True mothers
Mizuki, Tsujimura (Pengarang) ; Mega Dian P (Penerjemah) ; Widyawati Oktavia (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
; Judul asli : Asa Ga Kuru ; Teks dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan dari Bahasa Jepang ; Kisah berawal dengan sepasang suami istri yang berusaha menjalani kehidupannya. Walaupun sang suami sedang menderita kelainan pada organ vitalnya. Namun, mereka tetap bangkit dan terus melakukan perawatan. Sang suami menderita kelainan yang bernama aspermia. Kelainan ini merupakan gangguan seorang pria yang tidak bisa mengeluarkan air mani. Bahkan pria juga tidak bisa mengeluarkan sperma. Padahal mereka bisa ejakulasi, namun tetap saja ada kesulitannya. Dalam kelainan ini, seorang pria tetap bisa merasakan orgasme. Sungguh malang nasib pasangan suami istri ini. Satoko dan suaminya terus berdoa dan berusaha agar bisa sembuh dari kelainan ini. Hingga sekarang mereka berdua belum mendapatkan momongan. Inilah yang membuat mereka sedih dan cemas. Satoko dan suaminya selalu mendapatkan cacian dari tetangga. Banyak sekali ucapan tidak menyenangkan yang mereka lontarkan. Tak ada rasa kasihan sekecil pun dari para tetangga. Mereka tega mengatakan bahwa pasangan ini tidak subur. Bahkan ada yang mengatakan Satoko ini tidak pantas menjadi seorang ibu. Masih banyak lagi cacian yang mereka lontarkan pada Satoko dan suaminya. Walaupun begitu, mereka tetap bersabar. Mereka tak menghiraukan ucapan para tetangga. Sebenarnya memang sakit, tetapi apalah daya memang belum waktunya saja. Justru cacian tetangga inilah yang membangkitkan semangat mereka dalam berusaha. Mereka tak pernah putus asa hanya karena hal sepele. Mental pasangan ini memang sudah kebal dengan cacian dan makian. Suatu saat Satoko dan suaminya menyaksikan acara televisi. Seperti biasa mereka mengganti tayangan demi tayangan. Hingga akhirnya mereka terhenti pada salah satu tayangan televisi. Tayangan itu adalah iklan Baby Baton. Merupakan iklan asosiasi nirlaba yang mencarikan orang tua angkat untuk seorang anak. Pada iklan itu tampak ada seorang ibu yang tidak mau membesarkan anak kandungnya. Mereka mencari orang tua angkat yang bisa merawat anak itu dengan baik. Melihat tayangan ini, Satoko dan suaminya tertarik untuk mengadopsi seorang anak. Bagi mereka, ini adalah alternatif yang bisa mereka lakukan. Akhirnya mereka berdua memikirkan matang-matang terkait iklan yang ada pada televisi itu. Dengan mengadopsi anak, mereka bisa senang dan menyembuhkan derita lara selama ini. Mereka juga bisa membuktikan pada tetangga yang sudah memaki dan mencacinya karena tidak mempunyai anak. Satoko berusaha mencari tahu informasi terkait asosiasi nirlaba. Setelah semua informasi terkumpul, mereka langsung bertemu dengan pihak asosiasi. Betapa hati senang karena sebentar lagi mereka akan mempunyai seorang anak. Nama anak itu adalah Asato. Dirinya lahir atas kisah cinta dua orang remaja yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya serah terima anak angkat pun selesai. Satoko dan suaminya membawa pulang Asato. Mereka merawatnya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Impiannya untuk mempunyai anak telah terkabul dan bisa hidup bahagia dengan buah hati. Namun, masalah muncul setelah enam tahun usai serah terima. Ibu kandung dari Asato yang bernama Hikaru datang menemui Satoko dan suaminya. Hikaru meminta anak itu untuk kembali bersamanya. Bagaimana kisah selanjutnya?