Sebuah kumpulan puisi yang ditulis dengan rapi dan hati-hati, terantang mulai tahun 2010 hingga 2019. Ada 37 sajak yang dihadirkan Irianto. Kenangan, kesepian, kehilangan, momen pahit-manis, dan tentu cinta dalam buku ini tidak lahir dari ruang kosong. Ia memiliki latar yang kuat. Beragam tempat dan peristiwa hadir bersilangan. Irianto sesekali tampak sebagai seorang antropolog, juru warta, filsuf juga fotografer. Ia menangkap momen dan peristiwa penting, mempertanyakan banyak hal tidak dengan gugatan yang garang tetapi menohok. Lanskap Indonesia Timur hadir di sebagian puisinya yang tidak semata menawarkan eksotisme belaka tetapi juga ironi dan kecemasan. .