Dalam kumpulan puisi Suara Limbubu ini Arif banyak merekam dan mengabadikan hal-hal yang mungkin segera hilang.Ia berangkat dari kampung halamannya di Pesisir selatan Sumatera Barat. Ia melihat aktivitas, peristiwa, tempat, momen,
dengan cemas dan penuh ironis. Ia mencoba berjarak dari hal-hal yang dianggap sebagai sesuatu yang alami dan memberikan polesan puitik di tiap bagian. Tampak sederhana, tetapi penting. Tampak kecil tetapi besar. Arif bermain di ranah yang terkadang luput dari mata biasa.
Puisi-puisi Arif Asyik dan menggelitik. Ia tetap bisa melemparkan ejekan dalam baris puisinya dengan lembut yang terjaga