Sembahyang Bhuvana : renungan filosofis tentang tubuh, seni, dan lingkungan
Saras Dewi (Pengarang) ; Taufiqurahman (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
Tidak ada daya muslihat pada alam. Alam adalah angan-angan terhadap yang nirmala, segala yang murni dan baik. Alam bukan hanya bumi yang dipijak, tempat bernaung, melainkan juga ruang menyejarah bagi manusia. Alam menuangkan saripatinya untuk menyangga kehidupan, bahkan manusia juga tergantung terhadapnya. - Saras Dewi, “Sembahyang Bhuvana” Hampir setiap hal di dunia ini ada bidang kajiannya tersendiri. Tubuh manusia, misalnya, dikaji oleh cabang ilmu bernama anatomi; seni dikaji oleh kritik seni; seksualitas dikaji oleh seksologi; lingkungan hidup dikaji oleh ekologi. Namun, apakah mungkin jika semua hal itu dikaji oleh satu bidang yang menaungi beragam ilmu, yaitu filsafat? Melalui buku ini, Saras Dewi menjawab: mungkin! Selain berisi refleksi kritis tentang filsafat itu sendiri, buku yang memuat tujuh esai ini menghadirkan pemahaman filosofis tentang bagaimana relasi antara tubuh, seni, seksualitas, dan lingkugan hidup. Dengan bantuan perspektif fenomenologis, terutama versi Maurice Merleau-Ponty, Saras Dewi mampu menunjukkan bagaimana kompleksitas dan ambiguitas tubuh manusia dalam konteks kesenian, seksualitas, dan lingkungan. *** (Sembahyang Bhuvana - Saras Dewi - Tanda Baca)