JAKLITERA sudah ada versi mobile lho! Unduh
Pinjam buku ini
Maklumat sastra profetik

Maklumat sastra profetik

Kuntowijoyo (Pengarang) ; Abdul Wahid B.S. (Penyunting) ; Putri Salma Nafi'ah (Penyunting)

Edisi Cet. 1
Penerbit Yogyakarta : DIVA Press, 2019
Deskripsi Fisik xxvi + 149 Halaman ; 14 cm x 20 cm
ISBN 9786023917501
Subjek Social Sciences (Sastra) / Esai Indonesia
Bahasa Indonesia
Call Number 300 KUN m ; 814 KUN m

Tersedia di:

Perpustakaan Jakarta Utara - Koja
Dapat dipinjam: 2 | Baca di tempat: 1
Perpustakaan Jakarta Selatan - Gandaria Tengah
Dapat dipinjam: 10

Deskripsi

Di antara gagasan tentang sastra keagamaan yang paling vital di Indonesia ialah tatkala Kuntowijoyo melontarkan tentang perlunya sastra transendental pada dekade awal 1980-an. Di belahan lain, sebelumnya, kita mengenal tentang humanisme universal yang diusung oleh Chairil Anwar, eksistensialisme oleh Sitor Situmorang, marxisme dalam sastra Pramoedya Ananta Toer. Bersamaan dengan gagasan Kuntowijoyo itu, disambut dengan bersemangat oleh Abdul Hadi W.M. melalui sufisme dalam sastra Indonesia. Perlunya sastra transendental itu, bagi Kuntowijoyo, sebagai bagian dari upaya penyelamatan dari keterikatan yang wadag, daging, sehingga tercerabut keruhanian kita dari kehidupan ini. Ada dimensi yang hilang dari religi, yang tidak lain dan tidak bukan ialah dimensi religiositas, yang mengkoneksikan antara badan dengan ruh, manusia dengan Tuhannya. Akan tetapi, gagasan sastra transendental yang seakan hanya berurusan dengan "Yang jauh di Atas Sana" itu oleh Kuntowijoyo kemudian lebih di bumikan lagi dengan penjelasan perlunya sentuhan profetik di dalam ilmu sosial, di samping di dalam kesusastraan. Dengan seruan perlunya sastra profetik ini, sesungguhnya Kuntowijoyo ingin mengajak kembali ingat terhadap tugas-tugas kemanusiaan kita yang tidak sebatas di kehidupan yang terbatasi oleh dimensi ruang dan waktu ini, melainkan menyambung kepada kehidupan ruhani, kehidupan akhirat, yang hal tersebut penting selaku insan yang memiliki keimanan terhadap Tuhan. Oleh sebab itu, tepat empat hari sebelum Kuntowijoyo meninggal dunia, selesailah "Maklumat Sastra Profetik" ditulisnya, yang kemudian ia kirimkan ke majalah sastra Horison, sebagai bentuk tanggung jawab Kuntowijoyo menjadi penggagas awal dari sastra profetik ini di Indonesia. Artikel tersebut seakan menjadi wasiat Kuntowijoyo yang terakhir kali yang perlu disampaikan kepada publik.

Ulasan

Belum ada ulasan untuk buku ini. Jadilah yang pertama untuk mengulas!