Te o toriatte (genggam cinta)
Akmal Nasery Basral (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Meutia Ahmad Sulaiman baru berusia 14 tahun ketika tsunami Aceh menewaskan kedua orangtua dan ketiga adiknya pada 2004. Dia selamat setelah tersangkut pada tiang kapal yang terdampar di pemukiman warga. Kisah Meutia mendapat liputan media massa internasional dan menarik perhatian suami-istri Hiroshi & Harumi Mishima di Fukushima, Jepang, untuk mengadopsinya. Untuk beberapa tahun selanjutnya Meutia merasakan kebahagiaan sebuah keluarga. Namun, triple disaster yang menghancurkan Tohoku (gempa bumi dan tsunami) serta Fukushima (kebocoran reaktor nuklir) pada 2011 dan menewaskan orangtua angkatnya, membuat hidup Meutia kembali terpuntir pusaran traumatik yang meretakkan jiwanya. Di tengah perangkap PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) akut yang dialaminya, Meutia berjibaku mewujudkan mimpi menjadi Doktor Computer Engineering sekaligus memilih satu di antara tiga lelaki yang mencintainya; pakar genom ternama berkebangsaan Jepang, penyiar televisi Indonesia yang merupakan cinta pertamanya, atau psikiater---yang memiliki trauma karena ibunya bunuh diri---namun diam-diam mengidolakan Meutia sampai tahap obsesi.