Omong kosong di Rumah Seni Cemeti
Wahyudin (Pengarang) ; Zulkarnaen Ishak (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Buku ini merampai catatan-catatan polemis tentang peristiwa, pameran, dan buku seni rupa. Tiga puluh jumlahnya. Sebagian berganti judul, sebagian lainnya tak. Tapi itu tak sedikitpun mempengaruhi, apalagi mengurangi, keterusterangan dalam mengutarakan kebenaran yang menjadi dasar setiap tulisan di buku ini, bahwa karya seni rupa kontemporer bukan hanya produk artistik yang perlu dikademati dalam pemenungan sunyi insani, melainkan juga produk pengetahuan yang harus dicermati, diinterpretasi dan dievaluasi, secara saksama dalam tempo secukup-cukupnya. Dengan itu, saya memiliki kunci yang bermanfaat untuk tidak hanya menikmati dan memahami seni rupa kontemporer di Rumah Seni Cemeti, tapi juga memproduksi pengetahuan kritis yang beredar sebagai wacana publik di media massa. Dengan kunci itu pula saya meresepsi ekshibisi dan peristiwa seni rupa yang berlangsung di sejumlah galeri partikelir, ruang seni rupa atau ruang gagas perupa disekitar Rumah Seni Cemeti. Ternyata kunci itu pun memampukan saya menelaah buku-buku seni rupa Indonesia seturut tugas tradisional kritikus, sebagaimana diamalkan Roland Barthes, yaitu menafsirkan dan memperkirakan, kalau bukan memperkarakan, kinerja para penulis. Interpretasi dan evaluasi itu berpepegang kuat pada prinsip jauhari: seperti halnya ulasan pameran, resensi buku bukanlah ikhtisar, melainkan analisis.