Hishnul muslim benteng diri : dzikir dan doa untuk perlindungan dan keselamatan sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Sunnah
Sa'id bin Ali bin Wahf al-Qaththani (Pengarang) ; Farid bin Qurusy (Penerjemah) ; Abu Hanafi Hamdani (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Dzikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat). Ditinjau secara terminologi dzikir merupakan suatu usaha manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat Allah dan mengingat keagungan-Nya. Dzikir adalah puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang. Dzikir juga merupakan sebuah aktivitas ibadah dalam umat Muslim untuk mengingat Allah. Ibadah tersebut diantaranya dengan menyebut dan memuji nama Allah, dan dzikir adalah satu kewajiban yang tercantum dalam al-Qur'an. Bacaan dzikir yang paling utama adalah kalimat "Laa Ilaaha Illallaah", sedangkan doa yang paling utama adalah "Alhamdulillah". Seseorang yang melakukan dzikir disebut dzaakir. Barangsiapa yang berdoa kepada Allah dengan hati yang khusyu’ dan berdoa sesuai dengan aturan syariat serta tidak ada penghalang diterima doa tersebut seperti makan makanan yang haram atau semisalnya, maka Allah berjanji akan mengabulkan permohonan tersebut. Apalagi bila disertai hal-hal yang menyebabkan terkabulnya doa seperti memenuhi perintah Allah, meninggalkan larangan-Nya baik secara ucapan maupun perbuatan dan yakin bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Buku ini memuat dzikir dan doa-doa yang menuntun secara praktis, disusun oleh Syekh Dr. Said bin Ali bin Wahf Al Qahthani berdasarkan tuntunan Alquran dan Sunnah. Sajian buku ini semoga dapat menyertai keseharian setiap Muslim dalam seluruh aktivitas kehidupannya, sebagai benteng diri menuju kesuksesan hidup dan keselamatan di dunia maupun akhirat.