Warisan tumbal terakhir
Kalong (Pengarang) ; Faqih (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
"Saya tahu garis keturunanmu dari siapal Saya juga tahu harta yang kamu miliki sumbernya dari mana. Saya tetap ndak setuju anak saya kamu persunting. Ndak akan ikhlas anak saya jadi trangis sruninge keluargamu di tanggal tiga belas!" Tegas dan berat suara Mbah Waris kepada seorang pemuda tampan bernama Jasmoro, yang menjadi kekasih Komala, anaknya. Pemuda itu sebentar tertunduk, menatapi lantai tanah tak rata sembari tangannya meremas pegangan kursi kayu reyot. Jiwanya bergolak marah, hatinya mendidih mendengar penolakan dari pria berwajah datar yang ia impikan bakal menjadi mertuanya. Di dalam kamar, Komala menguping dengan raut sedih karena hubungannya tak direstui. Penolakan itu memantik genderang perang dan awal mula petaka yang harus ditanggung oleh Kolis, kakak Komala, yang sedang hidup tenang dengan keluarga kecilnya. Warisan Tumbal Terakhir adalah sebuah kisah tragis nan kelam berdasarkan kisah nyata seorang kakak yang menyelamatkan adiknya dari jeratan upaya pernikahan gaib demi melanggengkan ikatan dengan iblis.