Harus saya akui, Jawa dan Islam adalah titik pijak yang menawarkan cakrawala baru yang justru lebih liar, radikal bahkan nampak liberal. Mengapa Liberal? Tentu saja, karena konsep itu penuh dengan sesuatu yang paradoksal. Penuh cabang dan liku-liku yang membuat desiran ganjil di batin. Misteri yang ada di dalamnya dan beberapa ritus yang melatarbelakangi kebudayannya menyajikan tirai misteri yang perlu didekonstruksi lebih dalam agar sampai pada lapis-lapis makna yang tak terduga. Jadi, Klaim keliaran yang selama ini untuk gincu kosmetik dunia kesusastraan bukan hanya milik urban