Dalam buku ini menghadirkan suasana yang penuh suram, pesimistik, dan nostalgik. Dengan latar alam dan latar suasana yang kuat, ia bermain dan mempermainkan masa kini dan masa lalu, bukan untuk berangkat ke masa depan, melainkan sebagai pintu masuk memekik dan merintih ketika ia melihat kemiskinan, penderitaan, dan ketidak berdayaan menjerat masyarakatnya dalam menghadapi kehidupan ini. Periksalah cerpen-cerpennya yang berjudul: Kopi Senja di Negeri Siti, Malam Lebaran di Pelabuhan, Perempuan yang Pandai Menyimpan Api, Pengantin Hamil, atau Ucu Sam dan sejumlah cerpen lainnya yang terhimpun dalam buku ini.