Salah satu yang melatari buku ini ditulis adalah kenyataan bahwa untuk ukuran saat ini, tidak ada tokoh nasional yang acapkali dikritik habis, bahkan di-bully, dan menurut Jaya Suprana malah difitnah, kecuali Anies Rasyid Baswedan, meski sebelumnya, Jokowi juga mengalami hal yang hampir sama. Karena itu, sesuai judul, yang menjadi fokus bahasan buku ini adalah kinerja Anies yang berbasis visi negara kesejahteraan inklusif saat menjabat Gubernur DKI Jakarta dalam berbagai bidang (2017-2022). Dari mulai penanganan kemacetan lalu lintas, banjir, tata kota, birokrasi pelayanan publik, bidang sosial budaya (pendidikan, kesehatan [budaya hidup sehat juga pengobatan], dan seni budaya), agama, ekonomi dan kesejahteraan sosial material, hingga penghijauan (lingkungan hidup). Tentu saja sebelumnya dibahas juga riwayat hidup Anies dan konteks sosialnya. Sebagai buku ilmiah, dalam buku ini tentu saja dibahas kerangka teori negara kesejahteraan dan praktiknya di Indonesia, yang dengan itu menguraikan bahasan inti di bab utama yang diukur dengan visi negara kesejahteraan menjadi mudah. Berdasarkan data-data faktual yang objektif, secara umum, apa yang telah dilakukan Anies dalam semua hal itu signifikan, meski tentu dalam beberapa hal belum maksimal. Bahkan sebagiannya punya sisi orisinalitas dalam konteks praktik di Indonesia.