Tuhan menyapa kita
Ahmad Syafii Maarif (Pengarang) ; Hery Sucipto (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Tulisan yang termuat dalam karya ini adalah salah satu keprihatinan dari seorang warga negara yang sudah berusia di atas 80 tahun seperti saya. Buku ini ingin membangun optimisme di tengah lautan penderitaan rakyat kecil yang belum beruntung, dengan catatan elite politik bangsa ini jangan terus berkubang dalam lumpur dosa dan dusta. Di berbagai kesempatan saya sering mengatakan bahwa yang lumpuh adalah hati nurani dan akal sehat. Tidak ada jalan lain yang terbuka, jika kita benar-benar ingin bangkit secara autentik, kecuali dengan menghidupkan kembali kepekaan hati nurani yang salah satu bentuknya adalah menegakkan hukum secara tegas, adil, tetapi tetap dalam koridor kearifan. Borok bangsa sudah terlalu parah. Oleh sebab itu, apa pun yang bisa kita perbuat harus kita lakukan, tidak boleh diam, sekalipun tampaknya kecil. Buku sederhana ini adalah salah satu bentuk dari pilihan hidup ‘tidak mau diam itu’. Saya masih percaya bahwa orang baik dalam masyarakat Indonesia masih banyak. Inilah yang memberi harapan bagi kemungkinan untuk bangkit itu. Kita jangan sampai kehilangan keberanian untuk berterus terang kepada bangsa ini, asal disampaikan dengan santun, jujur, dan terbuka.