Dekapan rindu hingga pelabuhan terakhir
Rumisih (Pengarang) ; Vindi Fitriana (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Antologi Puisi Dekapan Rindu hingga Pelabuhan Terakhir ini adalah rekaman peristiwa yang yang menarik untuk dikaji, diteliti, direnungi, dan diapresiasi secara religi. Bagaimana penyair mempermainkan kata biasa menjadi bernada, dipenuhi napas makna. Kata-kata mengalir deras dengan deburnya yang menari, menukik hingga relung kalbu, mengajak menyelam dalam samudra dan lautan kasih sayang Tuhan. Nikmati pekatnya cinta penyair kepada Penciptanya melalui puisi seperti Dekapan Rindu, Rindu, Merindu Rindu, Rinduku Menggumpal, Ramadanku, Rindu Ibu, Rindu Anakku, Rindu Masa Lalu, Rindu Diammu, Rindu Indonesiaku, Merindu Bayangmu, Samudra Rindu, Gejolak Rindu, Rindu Dendam, Rindu Nista, Membunuh Rindu, Rindu Ramadanku, Selamat Datang Kekasihku Ramadan, Selamat Datang Wahai Ramadan, Tahajud Ramadan Nuzulul Quran, Malam duapuluh Sembilah 1 Syawal hingga Pelabuhan Terakhir Mari mengarungi samudra dengan sampan yang kita ciptakan sambil minum sarinya Ramadan agar kita dapat bercinta dan bersenggama bersama Sang Pencipta. Duh, syahdunya....