Kelenteng-kelenteng kuno di Indonesia = the old Chinese temples in Indonesia : budaya leluhur dari masa ke masa
Asti Kleinsteuber (Pengarang) ; Syafri M. Maharadjo (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Dalam buku ini, terdapat ratusan hasil karya fotografi Syafri Munardi yang sehari harinya dipanggil Ardi. Hampir disetiap judul diabadikan pula altar-altar utama dari Tuan Rumah setiap kelenteng, Dewa Dewi yang dipercaya, bermacam macam Archa yang dipuja, dan berbagai tradisi ritual yang bagi umat kelenteng sangatlah berarti. Dalam buku yang edisi pertamanya dicetak sebanyak 2.000 eksemplar ini Asti merajut singkat bahwa dunia mengetahui bahwa China merupakan cermin dari salah satu peradaban tertua umat manusia. Temuan arkeologi dan dokumentasi tertulis membuktikan hal itu, begitu pula kehadiran bangunan-bangunan serta konstruksi besar yang menunjukkan kebesaran yang mengagumkan. China dihuni sejak 1, 7 juta tahun lalu. Peradaban besar terdokumentasikan dimulai di negara-negara berbagai kota di sepanjang Lembah Sungai Kuning selama era neolitic muda ( umur batu lebih muda) , setelah 2200 SM. Tulisan kuno pada kulit kura-kura dari ‘ Dinasti Shang’ ( 1750 - 1045 SM) telah membuktikannya. Setelah itu budaya, sastra, sains dan filsafat mulai berkembang. Tergambar pula bahwa jauh sebelum eksepsidi armada yang dipimpin Laksamana Besar Cheng Ho ( Zhenghe) ke berbagai negeri di Laut Selatan dan barat Tiongkok