Kristologi merupakan pengakuan iman kepada Yesus bahwa Dia adalah pusat dan inti sekaligus ciri khas yang mewarnai kehidupan orang beriman. Melalui Kristologi orang Kristen mengakui bahwa Kristuslah pusat kehidupan dan pelayanannya. Penghayatan manusia akan Kristus sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh konteks pengalaman masing-masing orang. Sebagaimana konteks pengalaman manusia yang dinamis dan beragam, penghayatan akan Kristus pun dinamis dan beragam. Kristologi tidak hanya satu dan sama; bersifat kekal dan berlaku di segala tempat dan waktu. Ada banyak Kristologi yang selama ini kita hayati, lahir dari konteks lain, baik dari konteks Israel (Alkitab) maupun dari Barat (sebagai warisan para misionaris dan teologi barat) dan dari zaman yang sudah lama sekali. Ada beberapa yang tidak sesuai dengan konteks kita di Indonesia. Umat Kristen perlu mencari alternatif lain yang lebih kontekstual dan mendukung penghayatan iman mereka. Berkaitan dengan hal itu, 14 penulis bunga rampai ini menuangkan pikiran mereka mengenai gagasan Kristologi dari perspektif feminis. Sebuah Kristologi yang menjawab pergumulan perempuan setempat. Sebuah Kristologi dari bawah, yang mampu memahami penderitaan kaum perempuan dan dari sana mendorong prempuan untuk bangkit. Kristologi yang membebaskan dan memberdayakan perempuan untuk meraih keadilan dan pembaruan hidup.