Perempuan laut
Usman Arrumy (Pengarang) ; Daruz Armedia (editor)
Tersedia di:
Deskripsi
Konon, laut merupakan tempat hidup organisme pertama di planet ini. Air yang kaya nutrisi menjadi media yang tepat bagi tumbuhnya makhluk bersel satu, cikal bakal evolusi miliaran jenis spesies lainnya. Usman Arrumy memakai laut untuk menggambarkan awal tumbuhnya sebentuk cinta pada diri seorang perempuan. Ah, dan juga pada diri lelaki tentunya. Saya akhirnya menyadari bahwa tidak setiap sesuatu dapat ditulis ke dalam puisi. Ada sesuatu yang hanya bisa disampaikan melalui esai, ada sesuatu yang hanya bisa disampaikan melalui artikel, ada sesuatu yang hanya bisa disampaikan melalui jurnal, ada sesuatu yang hanya bisa disampaikan melalui diari, ada sesuatu yang hanya bisa disampaikan melalui surat, begitu pula ada sesuatu yang hanya bisa disampaikan melalui novel. Perempuan Laut merupakan instrumen relevan untuk menampung satu gagasan yang saya miliki, yang kurang proporsional bila harus disampaikan melalui puisi dan lain-lain. Saya memiliki cinta, dan saya harus menyampaikannya sebagai gagasan utama dalam sebuah karangan. Perempuan Laut, merupakan seri pertama dari trilogi novel. Pada bagian pertama dalam trilogi itu, cinta akan bergerak dan merumuskan dirinya sendiri untuk ditangkap sebagai sebuah debar. Meski cinta yang tersebar itu boleh jadi hanyalah setetes dari lautan yang tak terperi luasnya. Sebagian orang mungkin tidak percaya adanya cinta, sebagian lagi menganggap cinta hanyalah efek dari serangkaian hormon dalam tubuh. Akan tetapi, akan selalu ada orang-orang seperti Usman Arrumy, yang menuangkan cintanya sedemikian rupa dengan tulus ke dalam sebuah kisah kasih klasik.