Dalam “Bapak yang Hilang”, seorang anak melihat punggung bapaknya menjauh dan tak pernah kembali pulang. Sebuah lubang buram tertinggal padanya dan sepanjang hidup dia berusaha menerjemahkan lubang itu dengan pikirannya yang tak lagi tertata. Di cerpen lain, ada seorang istri yang tak lagi memahami suaminya; seorang bocah yang menyaksikan dua teman perempuannya diperkosa di kebun sawit; seorang ibu yang berusaha mengunjungi anaknya yang dibawa pergi; dan tokoh-tokoh lain yang berada dalam ruang trauma yang sukar dipetakan.