Keluarga Jamaludin
Ayuw (Pengarang)
Tersedia di:
Deskripsi
Mikka, si sulung dari tujuh bersaudara, harus menerima kenyataan untuk membagi waktu antara kesibukannya di kampus dan menjaga adik-adiknya selama kedua orang tua mereka pergi bulan madu.Tentu saja, itu bukan tugas yang mudah karena sifat dan cara berpikir ketujuh bersaudara itu yang berbeda-beda. Mikka yang serius dan penuh rasa tanggung jawab, Haiman yang senang menjaili adik-adiknya, Reyhan yang kaku dan tidak peka, si kembar, Nendra yang jago masak, dan Jendra yang tenaganya kuat seperti monster, Ceza yang emosinya setipis tisu, dan si bungsu, Jian, yang polos dan manja. Setiap hari, selalu ada saja hal-hal lucu yang terjadi, yang berujung dengan perdebatan. Namun, perasaan mereka tetap sama untuk satu sama lain. Bahwa, apa pun yang terjadi, mereka bertujuh akan selalu saling menyayangi dan saling menjaga sebagai anak-anak dari Keluarga Jamaludin. Pagi tadi, pertanyaan sederhana yang harusnya lumrah terdengar di kalangan mahasiswa, menjadi terasa luar biasa saat Ashana yang melontarkannya. Bagaimana tidak? Berteman dekat sejak SMA, membuat Zetta paham betul bahwa dirinya dan Ashana memiliki satu kesamaan-sama-sama malas mengikuti kegiatan non-akademik, kecuali terpaksa. "Tulis namanya di sini, ya. Buat dua orang, kan?" Dan, ajaibnya, saat ini Zetta tengah membeli dua tiket seminar. Dengan permen lolipop yang bertengger manis di bibirnya, ia meraih bolpoin yang diberikan seorang senior untuk menuliskan nama. "Zetta Sasmita sama Ashana Arabella?" Gadis berkacamata itu menyebut nama yang tertera di daftar peserta seminar untuk memastikan tidak ada kesalahan pada nama yang baru saja Zetta tulis. "Iya, Kak." "Isi Google Forms juga, ya, untuk sertifikat. Nanti jangan lupa link nya kirim ke temen yang satu lagi. Kalau udah diisi, bisa langsung join ke grup WhatsApp." Kecerobohan-kecerobohan yang dilakukan oleh Zetta kerap mengantarkannya pada kejadian memalukan yang melibatkan Dev, sang asisten dosen. Dev seolah menjadi saksi dari banyaknya rasa malu yang Zetta harus sembunyikan, membuat Dev kian tertarik pada gadis yang menurutnya memiliki sejuta keunikan itu. Dev memutuskan untuk mengejar cinta Zetta secara ugal-ugalan. Sayangnya, usahanya tidak kunjung membuahkan hasil disebabkan pengalaman buruk Zetta di masa lalu. Gadis itu merasa tidak percaya diri untuk bisa menerima cinta dari seorang laki-laki penuh pesona seperti Dev. Namun, tentu saja, Dev tidak akan semudah itu menyerah. “Ta, everyone deserves to be loved. So, please … don’t judge yourself too much. I love every version of you and you should too.”