Speak Up! Kalau Kamu Merasa Terganggu : Bukan Sebagai Bentuk Pembalasan, Hanya untuk Memperjelas Batasan
Muhajjah Saratini (Pengarang) ; Tanti (Penyunting)
Tersedia di:
Deskripsi
"Kita adalah manusia yang memiliki hak untuk mempertahankan diri, termasuk dari perbuatan tidak menyenangkan orang lain." Di dunia ini, satu hal yang tidak bisa kita hindari adalah berinteraksi dengan orang lain dengan karakter yang bermacam-macam. Ada yang membuat kita nyaman, sebaliknya ada yang sangat mengganggu. Ucapan dan tindakan yang menyakitkan dari orang lain dapat memberi pengaruh dalam kehidupan kita. Ketika berulang kali terjadi, kita jadi mempertanyakan diri sendiri. Mengapa selalu ada orang yang bisa berkata dan berlaku menyakiti kita? Benarkah letak kekeliruan ada pada diri kita? Sebagian orang menerima saja perlakuan orang lain yang telah melampaui batas. Sebagian lagi, bahkan tidak mengerti bahwa seseorang telah melampaui batas. Sementara itu, mereka yang suka berbuat semena-mena mungkin tidak tahu bahwa mereka telah menyakiti orang lain. Speak up merupakan bentuk komunikasi yang perlu dilakukan demi menjaga kenyamanan satu sama lain. Buku ini berisi ajakan untuk bisa menjadi pribadi yang tegas, berani melakukan tindakan nyata untuk menghentikan orang-orang yang keterlaluan dengan cara speak up. Speak up bukan sebagai bentuk pembalasan, melainkan hanya untuk memperjelas batasan. Ucapan dan tindakan yang menyakitkan dari orang lain dapat memberi pengaruh dalam kehidupan kita. Ketika berulang kali terjadi, kita jadi mempertanyakan diri sendiri. Mengapa selalu ada orang yang bisa berkata dan berlaku menyakiti kita? Benarkah letak kekeliruan ada pada diri kita? Tanpa kita sadari, pengaruhnya ternyata sudah demikian besar. Siapa pun kamu, berhak sakit hati. Hal ini tidak ada kaitannya dengan masuk dalam kelompok mana kamu-introver, ekstrover, pendiam, pemalu, ceria. Tentu saja tidak mungkin berinteraksi tanpa pernah tersakiti sama sekali. Namun, ketika ucapan dan perbuatan orang lain sudah terjadi berulang kali, membuatmu mempertanyakan diri sendiri, saatnya kamu speak up! Speak up bukan bentuk pembalasan, melainkan untuk memperjelas batasan. Dengan demikian, hubungan yang terjalin justru dapat lebih seimbang dan selaras.